Senin, 04 April 2011

Tampomas : Wisata, Ziarah, dan Sampah

Hampir satu bulan lalu, akhirnya terwujud kepenasaran yang selama ini saya pendam. Yuup akhirnya tiba juga di Puncak Tampomas. Gunung eksotis di Sumedang. Tanah kelahiran "karuhun"ku. Perjalanan yang cukup melelahkan, mengingat kondisi fisik yang "belum" mendukung terbayar sudah dengan keindahan yang disuguhkan sang Pencipta, berupa lukisan multidimensi-NYA. Tampomas termasuk gunung yang ramai. Dalam artian, tidak pernah sepi pengunjung, para pendaki, atau yang hanya sekadar jalan-jalan saja. Pun para peziarah yang jumlahnya kadang-kadang ratusan pada waktu tertentu.

Hanya sayang.... rupanya rekan-rekan kita ini, hanya ingin mengunjungi Tampomas sekadar bermalam atau berziarah saja. Mereka seolah lupa pada sampah yang mereka bawa. Sampah yang biasa kita temui di jalanan bisa anda temui di sepanjang rute menuju Puncak Tampomas. Bahkan di salah satu lokasi di belakang makam terdapat puluhan (bahkan lebih) minuman kemasan botol kaca bertumpukan.

Miris rasanya.. keindahan dan warisan sejarah ini harus rusak hanya karena hal sepele. Sepele.... yaa karena kita terlalu menggangap sepele masalah sampah ini. Hingga lupa bahkan mungkin tidak sadar akan akibatnya.

Untuk membersihkan sampah di Tampomas, rasanya perlu waktu dan dana yang lumayan ... atau mungkin rekan-rekan pencinta lingkungan dan sejarah ada yang berkenan mengambil inisiatif untuk membersihkannya, seperti pernah dilakukan di beberapa gunung lainnya. Atau mungkin Pemkab Sumedang tertarik untuk memberikan solusi lain (Tampomas termasuk cagar Budaya yang dilindungi). Entahlah....

Kalaupun tidak, marilah kita mulai dari  diri kita sendiri dengan membawa turun kembali sampah yang kita bawa menuju Puncak Tampomas. Cag ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar